Minggu, 14 April 2013

Cerpen ( Cerita Pendek )






KETIKA AIR MATAKU TERJATUH


           Mentari pagi mulai memancarkan cahaya sinarnya yang menusuk sela-sela dedaunan, yang membuat indahnya panorama di pagi hari, udara sangat terasa dingin sekali rasanya tak ingin untuk beranjak dari tempat tidur , suara ayam yang begitu nyaring membangunkanku dari tidur yang sangat lelap tadi malam .
           
          Perlahan-lahan ku buka mata, kepalaku terasa pusing karena aku masih mengingat mimpi yang ku alami tadi malam, badan pun masih terasa lemas, aku perlahan-lahn lekas beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.
                    “Hoaaaaaaammm …” Aku menguap karena masih ngantuk
          Setelah selesai mandi, aku langsung membereskan rumah yang berantakan, setelah selesai membereskan rumah, aku duduk dikursi sendiri sambil menikmati suasana pagi hari, lalu aku ingat bahwa nanti siang aku diundang oleh tetanggaku yang ke 16 , ia bernama Rudi.
                    “Hmmmmm ,… Nanti siang kasih hadiah apa yah ?” Ucapku dalam dalam hati
           Tak sengaja mataka terpanah ke arah meja tempat ayah bekerja, ada satu buah bingkisan.
                    “Wah,, ada kado .. buat siapa yaah ?” Tanyaku dalam hati
          Tiba-tiba terdengar suara orang yang sedang berada di dapur.
                    “Kado itu sengaja ibu bikinkan untuk hadiah teman kamu Rudi, pasti dia senang dengan hadiah yang kamu berikan itu.”  Ibu berbicara sambil mempersiapkan makanan unutuk aku dan ayahku sarapan pagi.

          Ketika matahari sudah mulai meningkat suhunya, udara pun mulai terasa panas dan gerah, aku pun telah siap menghadiri acara ulang tahun teman sepemainan ku semasa kecil, yang mungkin sekarang dia telah berubah baik itu fostur tubuh, sifat dan sikapnya juga mungkin dia telah berubah, dan tanpa pikir panjang lebar lagi, aku pun segera bergegas berangkat.                                                                                                     
                 “Maah ?? aku berangkat dulu yaah ?” aku berpamitan kepada ibu yang sedang beres-beres didapur.
          Dan aku segera menuju ruang tengah dimana disitu ada ayah ku yang sedang membaca Koran.
                 “ayah aku pamit pergi ke acara ulang tahun rudi yah ?” bersalam kepada ayah.
          Ketika sampai dirumah rudi, disana seuasananya ramai, banyak tamu yang hadir disana, akupun duduk dikursi yang kosong. Acara demi acara telah berlalu kini saatnya tiba di giliranya yang ditunggu-tunggu yaitu hiburan band yang di mainkan oleh grup band rudi dan teman-temannya itu.
          Semua tamu undangan yang hadir disana terlihat bahagia, tetapi ditengah keramaian itu, aku melihat seorang kakak beradik yang saling berpegangan tangan, umur kakaknya kira-kira 5 tahun bernama Euis, sedangkan adiknya berumur kira-kira 2 tahun ia bernama abdul, dua bersaudara itu ditinggal oleh kedua orang tuanya bekerja di Thailand sebagai TKI demi membiayai keluarga terutama kedua anaknya itu.
          Dengan wajah yang plos euis menggandeng adiknya berjalan mungkin mereka berdua sedang asyik bermain, dan menonton acara ulang tahun temanku rudi dari seberang jalan sana. Tiba-tiba …………!!!!!
                 “Es cream … Es crem ..” Teriak penjual es cream.
          Diam-diam aku memperhatikan tingkah kedua bersaudara tersebut itu, kemudian ada seorang nenek yang membelikan satu buah es cream saja kepada mereka, dengan rasa saying dan polosnya euis menyuapi adiknya dengan perlahan, betapa terlihat seperti dewasanya tigkah laku euis sungguh jauh berbeda dengan aku, melihat tinggak laku euis aku tertegun sejenak dalam hati dalam hati aku meresapi dan membaangkan seandainya aku menjadi euis, mungkin aku tidak akan setegar ia, aku adalah anak satu-satunya dari kedua orang tuaku, aku terbiasa dimana dan diberikan apapun keinginan ku , tanpa aku berpikir bahwa kedua orang tuaku sangat penuh perjuangan mencari uang untuk menghidupiku, tapi aku selalu saja menyusahkan mereka berdua.
                
          Ditengah keramaian, orang lain terlihat bahagia yang terbawa dalam suasana, sedangkan dalam hatiku, aku menangis meresapi dan menyesal atas perbuatanku.
            Setelah acara selesai aku pulang ke rumah, dan segera masuk kamar, aku duduk sila di lantai, tangan disimpan dikedua paha, dan kepala menunduk kebawah, pikiranku amat sangat focus membayangkan kejadian tadi, tanpa disadari pipiku telah basah, air mataku berjatuhan membasahi pipiku tanpa bias dibendung lagi, dalam hatiku menjerit .
                 “Ya allaaaah .. ampunilah dosaku ini” Dalam hatiku berkata demikian.
            Suara adzan terdengar ditelingaku, perlahan aku menoleh kearah jam menunjukan waktu ashar, dengan mata yang bengkak aku menghapus air matakku dan pegi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
             Rasa sejuk dan dinginnya air wudhu yang membasahi bagian tubuhku seakan terasa bahwa rasa amarah, benci, dan lain sebagainya seakan terasa jatuh luntur terbawa oleh air wudhu yang yang membasahi bagian tubuhku.
            Setelah selesai shalat aku mengangkat kedua tanganku sambil memohon ampun dan berdoa atas semua dosa-dosaku selama ini kepada allah yang maha esa dan semua makhluk yang ada dimuka bumi ini , teruma kedua orang tuaku,dalam hatiku aku termotivasi dantertanam rasa bahwa aku akan berubah sikap dan sifat menjadi leih baik lagi , agar aku isa membahgiakan dan berguna bagi kedua orangtuaku dan semua orang yang ada dimuka bumi ini . Amiiiin.
                


-Selesai-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar