KETIKA
AIR MATAKU TERJATUH
Mentari pagi mulai memancarkan cahaya
sinarnya yang menusuk sela-sela dedaunan, yang membuat indahnya panorama di pagi
hari, udara sangat terasa dingin sekali rasanya tak ingin untuk beranjak dari
tempat tidur , suara ayam yang begitu nyaring membangunkanku dari tidur yang
sangat lelap tadi malam .
Perlahan-lahan ku buka mata, kepalaku terasa pusing karena
aku masih mengingat mimpi yang ku alami tadi malam, badan pun masih terasa
lemas, aku perlahan-lahn lekas beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju
kamar mandi.
“Hoaaaaaaammm …” Aku menguap karena masih ngantuk
Setelah selesai mandi, aku langsung membereskan rumah yang
berantakan, setelah selesai membereskan rumah, aku duduk dikursi sendiri sambil
menikmati suasana pagi hari, lalu aku ingat bahwa nanti siang aku diundang oleh
tetanggaku yang ke 16 , ia bernama Rudi.
“Hmmmmm ,… Nanti siang kasih hadiah apa yah ?”
Ucapku dalam dalam hati
Tak sengaja mataka
terpanah ke arah meja tempat ayah bekerja, ada satu buah bingkisan.
“Wah,, ada kado .. buat siapa yaah ?” Tanyaku
dalam hati
Tiba-tiba terdengar suara orang yang sedang berada di
dapur.
“Kado itu sengaja ibu bikinkan untuk hadiah teman
kamu Rudi, pasti dia senang dengan
hadiah yang kamu berikan itu.” Ibu
berbicara sambil mempersiapkan makanan
unutuk aku dan ayahku sarapan pagi.
Ketika matahari sudah mulai meningkat
suhunya, udara pun mulai terasa panas dan gerah, aku pun telah siap menghadiri
acara ulang tahun teman sepemainan ku semasa kecil, yang mungkin sekarang dia
telah berubah baik itu fostur tubuh, sifat dan sikapnya juga mungkin dia telah
berubah, dan tanpa pikir panjang lebar lagi, aku pun segera bergegas berangkat.
“Maah ?? aku berangkat dulu
yaah ?” aku berpamitan kepada ibu yang sedang beres-beres didapur.
Dan aku segera menuju ruang tengah
dimana disitu ada ayah ku yang sedang membaca Koran.
“ayah aku pamit pergi ke acara
ulang tahun rudi yah ?” bersalam kepada ayah.
Ketika sampai dirumah rudi, disana
seuasananya ramai, banyak tamu yang hadir disana, akupun duduk dikursi yang
kosong. Acara demi acara telah berlalu kini saatnya tiba di giliranya yang
ditunggu-tunggu yaitu hiburan band yang di mainkan oleh grup band rudi dan
teman-temannya itu.
Semua tamu undangan yang hadir disana
terlihat bahagia, tetapi ditengah keramaian itu, aku melihat seorang kakak
beradik yang saling berpegangan tangan, umur kakaknya kira-kira 5 tahun bernama Euis, sedangkan adiknya berumur kira-kira 2 tahun ia bernama abdul, dua
bersaudara itu ditinggal oleh kedua orang tuanya bekerja di Thailand sebagai
TKI demi membiayai keluarga terutama kedua anaknya itu.
Dengan wajah yang plos euis
menggandeng adiknya berjalan mungkin mereka berdua sedang asyik bermain, dan
menonton acara ulang tahun temanku rudi dari seberang jalan sana. Tiba-tiba
…………!!!!!
“Es cream … Es crem ..” Teriak
penjual es cream.
Diam-diam aku memperhatikan tingkah
kedua bersaudara tersebut itu, kemudian ada seorang nenek yang membelikan satu
buah es cream saja kepada mereka, dengan rasa saying dan polosnya euis menyuapi
adiknya dengan perlahan, betapa terlihat seperti dewasanya tigkah laku euis
sungguh jauh berbeda dengan aku, melihat tinggak laku euis aku tertegun sejenak
dalam hati dalam hati aku meresapi dan membaangkan seandainya aku menjadi euis,
mungkin aku tidak akan setegar ia, aku adalah anak satu-satunya dari kedua
orang tuaku, aku terbiasa dimana dan diberikan apapun keinginan ku , tanpa aku
berpikir bahwa kedua orang tuaku sangat penuh perjuangan mencari uang untuk menghidupiku,
tapi aku selalu saja menyusahkan mereka berdua.
Ditengah keramaian, orang lain
terlihat bahagia yang terbawa dalam suasana, sedangkan dalam hatiku, aku
menangis meresapi dan menyesal atas perbuatanku.
Setelah acara selesai aku pulang ke
rumah, dan segera masuk kamar, aku duduk sila di lantai, tangan disimpan
dikedua paha, dan kepala menunduk kebawah, pikiranku amat sangat focus
membayangkan kejadian tadi, tanpa disadari pipiku telah basah, air mataku
berjatuhan membasahi pipiku tanpa bias dibendung lagi, dalam hatiku menjerit .
“Ya allaaaah .. ampunilah
dosaku ini” Dalam hatiku berkata demikian.
Suara adzan terdengar ditelingaku,
perlahan aku menoleh kearah jam menunjukan waktu ashar, dengan mata yang
bengkak aku menghapus air matakku dan pegi ke kamar mandi untuk mengambil air
wudhu.
Rasa sejuk dan dinginnya air wudhu yang
membasahi bagian tubuhku seakan terasa bahwa rasa amarah, benci, dan lain
sebagainya seakan terasa jatuh luntur terbawa oleh air wudhu yang yang
membasahi bagian tubuhku.
Setelah selesai shalat aku mengangkat
kedua tanganku sambil memohon ampun dan berdoa atas semua dosa-dosaku selama
ini kepada allah yang maha esa dan semua makhluk yang ada dimuka bumi ini ,
teruma kedua orang tuaku,dalam hatiku aku termotivasi dantertanam rasa bahwa
aku akan berubah sikap dan sifat menjadi leih baik lagi , agar aku isa
membahgiakan dan berguna bagi kedua orangtuaku dan semua orang yang ada dimuka
bumi ini . Amiiiin.
-Selesai-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar